Selasa, 02 Februari 2010

Kalau Salafy itu Dibilang Salah, Berarti Pak Nurhasan Salah Juga Dong,,,,

Ada tulisan di internet yang ditulis oleh mantan warga LDII (sumber asli saya sertakan di bawah). Tujuan tulisannya kelihatannya menyudutkan LDII. Namun ternyata dia kurang pandai menulis, banyak hal-hal yang luput dari perhatiannya. Mari kita kupas satu per satu di sini.

1. Tidak ada satupun dari gurunya pak Nurhasan yang orang LDII.

LDII itu, sesuai namanya, adalah Lembaga Dakwah Islam Indonesia. Di sini saja jelas, bahwa organisasi ini hanya ada di Indonesia, di negara lain tidak. Apalagi LDII baru didirikan di Indonesia pada tahun 1972. Jadi, lucu saja kalau Bp. Nurhasan diisyukan belajar dari orang LDII, padahal waktu itu LDII belum ada. Yang benar adalah Bp. Nurhasan belajar dari ulama Mekkah-Medinah secara manqul musnad mutasshil. Jika para ulama ini disebut dengan Salafy, ya benar. Tapi apakah Salafy yang dimaksud itu adalah Salafy yang ada di Indonesia saat ini? Silakan lihat penjelasan nomor 2.

2. Kalau semua gurunya Pak Nurhasan Salafy, Kenapa sekarang kita dinasehatkan untuk jangan terpengaruh Salafy ?

Ada perbedaan besar antara guru Pak Nurhasan yang Salafy dengan Salafy Indonesia yang diikuti oleh waspada354. Salafy pada zaman dahulu dimaksudkan untuk menyebut para ulama sholih. Sesuai definisinya:

Salaf (bahasa Arab: السلف الصلح Salafis-sholih) adalah generasi pertama dari kalangan sahabat dan tabi'in yang berada di atas agama, yang selamat dan bersih dengan wahyu Alloh. Yang selanutnya Salafy ini juga ditujukan kepada orang-orang yang mengajarkan agama Islam secara murni.

Ini sangat berbeda dengan orang-orang mantan LDII yang ikut Salafy Indonesia. Mereka (para mantan LDII itu) justru kebanyakan berpedoman pada ulama-ulama mereka sendiri. Salah satu contohnya adalah masalah Tidak bolehnya mengusap tengkuk dalam sholat. Referensi mereka adalah para ulama padanan mereka sendiri. Kita tahu, walaupun seseorang itu sudah belajar di Mekkah, namun tidak mengikuti apa yang ada di Qur'an dan Hadits, tentunya tidak bisa dijadikan pedoman. Apalagi jika mereka mengkultuskan para ulama-ulama tersebut. Ini kesalahan besar mereka, di mana mereka mengatakan bahwa LDII mengkultuskan ulama, padahal justru mereka sendiri yang mengkultuskan seorang ulama tanpa memandang apakah yang disampaikannya itu benar atau salah.

Oh iya, di sini saya tidak memojokkan orang Salafy Indonesia, karena saya yakin, mereka sama dengan LDII, berusaha mencari yang terbaik. Di sini saya berusaha meluruskan orang-orang yang sakit hati kemudian keluar dari LDII dan masuk ke Salafi.

3. Kalau Salafy yaitu kaum muslimin yang hanya mau meneladani dan hanya mau mengikuti para salafusholih dibilang salah, berarti kalian telah mengingkari Nabi Muhammad, Sahabat, Tabiin, Tabiuttabiin yang berarti kalian telah mengingkari Allah... Bukankah itu kafir namanya ?

Ini lagi-lagi senjata makan tuan untuk mereka. Mereka mengatakan kalau orang-orang yang mengikuti ajaran Nabi itu salah. Mereka menyebutkan bahwa hanya aliran Salafi-lah yang benar, atau tepatnya. Artinya, para mantan LDII yang masuk salafi ini adalah justru orang-orang khawarij, yang mengkafir-kafirkan orang Islam lainnya.

Berikut ini kutipan artikel yang diposting oleh mantan warga LDII tersebut.

=============================
Kisah Nyata ini dari seorang warga354 dari Jakarta, sebutlah si Joko

Didalam acara pengajian sambung kelompok yang biasa dihadirinya, sering terdengar kalo dulu Pak Nurhasan belajar ilmu islam dari tempat aselinya islam, yaitu diMakkah.

Hal inilah yang selalu menjadi kebanggaan si Joko dan kebanggaan semua warga354, karena warga354 yakin ilmu 354 aseli dari Makkah!

Dimakalah CAI 2005 hal. 128, bahkan dituliskan bahwa ada sekurang-kurangnya 10 Masyaikh dari Haramain tempat Pak Nurhasan berguru.

Diantaranya :
1. Umar Hamdan
2. Abu Samah
3. Muhammad Siraj
4. Sayyid Amin
5. Syaikh Hijazi
6. Mahmud Sueh
7. Sayyid Alwi
8. Ustadz Abdullah
9. Syaikh Bakir
10. Syaikh Imam Malik
11. Syaikh Abd Razaq

Akhir-akhir ini sering terdengar di acara pengajian 354, bahwa kami semua warga354 dinasehati untuk tidak terpengaruh dengan pengajian salafy...

dikatakan "mereka yang menyebut dirinya salafy mungkin mirip dengan kita... tapi mereka bukan jamaah"... "selain jamaah kita ini di Indonesia ini kafir...".. begitulah nasehat ( lebih tepat disebut doktrin ) yang biasa terdengar dipengajian kelompoknya...

Namun kagetlah si Joko, karena setelah dia mencari tahu ... bahwa ternyata :
Tidak ada satupun dari gurunya pak Nurhasan yang orang LDII ( agama LDII belum ada waktu itu)
Tidak ada satupun dari gurunya pak Nurhasan yang berakidah Syiah (menghalalkan berbohong)
Tidak ada satupun dari gurunya pak Nurhasan yang berakidah Khawarij (menganggap kafir orang islam selain golongannya)
Tidak ada satupun dari gurunya pak Nurhasan yang mewajibkan menyetor upeti bulanan s/d 10% (Isrun), dan semua hal yang diatasnamakan ijtihad versi 354...

Karena Apa ?

Karena semua Guru pak Nurhasan itu , semuanya salafy.... mereka semua adalah Ahlussunnah Waljamaah Assalafy, yaitu kaum muslimin yang meneladani dan mengikuti para salafusholih ( Nabi, Sahabat, Tabiin, Tabiuttabiin ) , tanpa menambah dan mengurangnya sedikitpun. Karena tidak ada jalan selamat bagi kita semua kecuali mengikuti jalan mereka.

Makin kagetlah si Joko, ketika dia mengetahui bahwa makna Jamaah itu adalah mereka yang hanya mau mengikuti Nabi, Sahabat, Tabiin, Tabiuttabiin tanpa menambah dan menguranginya sedikitpun.

Kalau semua gurunya Pak Nurhasan Salafy, Kenapa sekarang kita dinasehatkan untuk jangan terpengaruh Salafy ?

Kalau Salafy itu dibilang salah, berarti pak Nurhasan juga salah, karena pak Nurhasan kan belajar ke salafy ?

Kalau Salafy yaitu kaum muslimin yang hanya mau meneladani dan hanya mau mengikuti para salafusholih dibilang salah, berarti kalian telah mengingkari Nabi Muhammad, Sahabat, Tabiin, Tabiuttabiin yang berarti kalian telah mengingkari Allah... Bukankah itu kafir namanya ?

Kalau hanya mau mengikuti salafusholih dibilang salah, terus siapa yang benar ?
Afalaa Tatafakkaruun ? Afalaa Ta'qiluun ? Apakah kalian tidak berfikir ? wahai gurune jagad!
=============================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar